PELATIHAN PENERAPAN APLIKASI E-LOGISTIK

Published  Monday,  14 August 2017   13:30  PM

Written by Admin

 

 

 

 

Salah satu sasaran strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2015-2019 adalah meningkatnya akses kemandirian dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan, dimana salah satu sasaran yang akan dicapai pada tahun 2019 adalah 95% Puskesmas yang memiliki ketersediaan obat dan vaksin esensial. Untuk mencapai target indikator dalam sasaran strategis tersebut perlu didukung manajemen logistik obat, vaksin dan bahan medis habis pakai (BMHP) yang optimal di instansi farmasi pemerintah, yaitu melalui pemanfaatan sistem manajemen logistik secara elektronik sehingga efisiensi dan efektivitas pemantauan ketersediaan obat dan BMHP dapat ditingkatkan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes melalui Seksi Farmasi, Makanan dan Minuman dan Perbekalan Kesehatan mengadakan Pelatihan Penerapan Aplikasi e-Logistik, diadakan di ruang pertemuan Grand Dian Hotel Brebes dan dihadiri oleh 38 petugas Farmasi puskesmas se Kabupaten Brebes. Dijelaskan bahwa manajemen logistic merupakan suatu siklus pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai (BMHP) mulai dari seleksi, pembelian, distribusi, dan penggunaan. Instalasi farmasi pemerintah di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota mempunyai peran penting dalam mendistribusikan obat dan BMHP sampai ke fasilitas kesehatan dasar termasuk mendistribusikan obat-obat program. 

Logistik Obat dan BMHP memiliki peran penting dalam sistem kesehatan nasional. Obat dan BMHP berperan untuk mendukung pelayanan kesehatan di semua tingkat pelayanan kesehatan. Pentingnya pengelolaan logistik diprediksi akan meningkat, khususnya di era Jaminan Kesehatan Nasional. Manajemen Logistik Obat dan BMHP yang baik akan memberikan kemudahan untuk mengelola pengadaan, penyimpanan dan distribusi dalam rangka untuk memenuhi permintaan pasien yang semakin lama semakin meningkat. Pelayanan logistik Obat dan BMHP di Indonesia memiliki pola dan struktur yang khas mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan fasilitas kesehatan, dimana masing-masing tingkat memiliki wewenang dan tanggungjawab yang berbeda terkait dengan pengelolaan logistik obat dan BMHP.

Sistem Manajemen logistik secara elektronik telah dikembangkan dalam bentuk aplikasi e-logistik obat dan BMHP untuk digunakan di semua tingkat instalasi farmasi pemerintah, yaitu kabupaten/kota, provinsi dan pusat. Dengan adanya pelatihan penerapan Aplikasi E-Logistik Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes diharapkan dapat diakses data pencatatan manajemen logistik Obat dan BMHP, antara lain penerimaan dan pendistribusian serta pelaporan ketersediaan obat dan BMHP di masing-masing Puskesmas yang ada di Kabupaten Brebes sehingga output laporan dari sistem informasi manajemen logistik di instalasi farmasi pemerintah semua tingkat dapat diintegrasikan secara nasional dapat mengetahui bagaimana status ketersediaan obat dan BMHP. Semoga dengan pelatihan ini, Puskesmas di Kabupaten Brebes dapat menerapkan apllikasi E-Logistik di masing-masing Puskesmas yang menjadi wilayah kerja.