NATURE FOR WATER DI HARI AIR DUNIA 2018

Published   Wednesday,   28 March 2018    09:25 AM

Written by Admin

 

 

 

 

 

Ditengah gencarnya upaya pemerintah meningkatkan ketahanan air nasional melalui pembangunan 65 bendungan hingga tahun 2019, permasalahan terkait kualitas, kuantittas, dan kontinuitas sumber daya air masih terus mengancam. Melalui Hari Peringatan Air Sedunia Tahun 2018 (HAD 2018), Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengajak publik untuk bekerja sama menjaga alam sebagai penyedia sumber air bagi kehidupan manusia.

Sejalan dengan tema global "NATURE FOR WATER" yang diadopsi menjadi tema nasional "Lestarikan Alam Untuk Air", HAD 2018 juga menjadi momentum untuk mengeksplorasi beragam solusi berbasis alam dalam menyelesaikan persoalan terkait air. Hal ini mengingat berbagai tantangan yang dihadapi secara global umumnya merupakan dampak perilaku manusia yang kerap mengabaikan alam untuk kepentingannya sendiri.

Saat ini sekitar 1.9 miliar orang hidup di daerah yang terancam krisis air. Sebanyak 1.8 miliar orang mengonsumsi air yang tidak layak minum karena terkontaminasi polutan. Secara global, 80 persen air limbah dibuang ke alam tanpa melalui proses pengolahan. Jumlah orang yang beresiko terdampak banjir akan meningkat dari 1.2 miliar saat ini ke 1.6 miliar pada 2050. Dalam 14 tahun terakhir, hutan di sekitar daerah aliran sungai berkurang sekitar 22 persen.

Perlu diingat bahwa keberlanjutan sumber daya air bergantung pada ekosistem alami. Alamlah yang menyaring polutan, menangkal banjir dan badai, dan mengelola ketersediaan air. Menjaga air dari sisi kualitas dan kuantitas menjadi kunci untuk keberlangsungan kehidupan. Karenanya kembali ke solusi-solusi berbasis alam adalah cara yang paling berkelanjutan untuk mempertahankan sumber daya air. Mendorong tumbuhnya infrastruktur alami berarti berinvestasi untuk kehidupan.