KEGIATAN RISET KESEHATAN DASAR KABUPATEN BREBES TAHUN 2018

Published    Friday,   27 April 2018       11:00 AM

Written by Admin

 

 

         

 

 

Riskesdas merupakan salah satu riset yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Kesehatan RI. Riset berskala nasional dengan basis komunitas ini dilakukan 5 tahun sekali dimulai tahun 2007, 2013 dan 2018. Riskesdas tahun 2018 ini terintegrasi dengan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Artinya sampel yang dilakukan oleh tim Susenas pada Maret 2018 akan dikunjungi kembali oleh tim Riskesdas 2018 pada bulan berikutnya, sehingga diharapkan data dapat terkumpul seluruhnya.

Untuk menunjang kualitas dan validitas data, Tim Teknis dan Tim pengumpul data (enumerator) akan diberikan pelatihan sebelum pengumpulan data di lapangan. Hal ini penting dilakukan guna menjaga validitas internal. Untuk menghindari terjadinya variasi interpretasi kuesioner maka harus dipelajari betul pedoman pengisian kuesioner sehingga setiap pelatih memiliki persepsi dan pemahaman yang sama mengenai isi kuesioner, sehingga ketika enumerator seluruh Indonesia melakukan pengumpulan data dan pengukuran saat di lapangan layaknya mesin karena melakukan hal yang sama.

Kegiatan Riset Kesehatan Dasar Kabupaten Brebes Tahun 2018 sedang berjalan. Enumerator Riskesdas yang disebar di sebagian besar wilayah Kabupaten Brebes melaksanakan tugas riset kesehatan dasar di masing-masing wilayah yang ditunjuk sebagai wilayah riset. Sebanyak 32 petugas enumerator tersebar di 96 lokasi yang di teliti di 17 kecamatan Kabupaten Brebes. Kegiatan Riset sendiri dimulai pada 2 April 2018 sampai 14 Mei 2018. Dalam melakukan penelitian para enumerator juga bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia, 38 Puskesmas di Kabupaten Brebes serta BPS (Badan Pusat Statistik). Kegiatan enumerator terdiri dari pendataan ke warga-warga. Pendataan tersebut meliputi wawancara, menggali informasi tentang riwayat penyakit warga yang bersangkutan dan keluarganya, melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, pengukuran tekanan darah, kemudian lab biomedis. Lab biomedis dilakukan dengan melakukan pengambilan sampel darah untuk pengecekan kadar Hb (hemoglobin), kadar gula dalam darah, juga pengecekan malaria. Sampel darah tersebut selanjutnya akan dikumpulkan enumerator, dikirim ke Dinas Kesehatan untuk selanjutnya dikirim ke Laboratorium Pusat di Jakarta.

Demi kelancaran kegiatan ini diperlukan komitmen yang tinggi dari seluruh tenaga pelaksana sehingga menghasilkan data yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai tujuan riskesdas. Diharapkan kerjasama dan partisipasi dari seluruh aspek yang terlibat seperti Dinas Kesehatan, Puskesmas, BPS, agar kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar sesuai yang direncanakan. Manfaat kegiatan Riskesdas ini sangat besar bagi masyarakat dan pemerintah. Bagi masyarakat khususnya blok sensus terpilih yang dijadikan sampel berguna untuk mengetahui status kesehatan pada masing-masing anggota keluarga, karena dilakukan pengukuran pemeriksaan langsung di lapangan. Bagi Pemerintah, hasil dari Riskesdas ini akan dimanfaatkan untuk melakukan perumusan berbagai kebijakan kesehatan baik di tingkat pusat (nasional), provinsi, maupun kabupaten/kota dan untuk mengukur Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat Indonesia. Karena data yang didapat enumerator langsung dari masyarakat makabisa menggambarkan status kesehatan masyarakat, dan selanjutnya diharapkan dapat merumuskan kebijakan-kebijakan yang nantinya bisa tepat sasaran, dan mampu mengatasi setiap masalah kesehatan di masyarakat. Tahun 2018, hasil Riskesdas ini akan digunakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) Tahun 2019-2024.