Published Wednesday, 09 May 2018 12:35 PM
Written by Admin
Thalassemia adalah penyakit kelainan darah yang diakibatkan oleh faktor genetika dan menyebabkan protein yang ada didalam sel darah merah (hemoglobin) tidak berfungsi secara normal. Zat besi yang diperoleh tubuh dari makanan digunakan oleh sum sum tulang untuk menghasilkan hemoglobin. Hemoglobin yang terdapat dalam selk darah merah berfungsi mengantarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh anggota tubuh. Penderita thalassemia memiliki kadar hemoglobin yang rendah, oleh karena itu tingkat oksigen dalam tubuh penderita Thalassemia juga lebih rendah. Terdapat 2 jenis Thalassemia yaitu Alfa dan Beta, dimana kedua jenis ini memiliki kaitan gen yang menentukan kadar keparahan dari penyakit yang diturunkan ini. Thalassemia beta merupakan jenis yang lebih sering terjadi. Thalassemia terkadang menganggu aktivitas yang dijalani penderita dikarenakan kadar oksigen yang lemah dalam tubuh. Beberapa hal yang dapat dialami penderita adalah letih, mudah mengantuk, pingsan hingga kesulitan bernafas. Selain itu thalassemia yang tidak ditangani dengan tepat juga dapat menyebabkan komplikasi seperti gagal jantung, pertumbuhan yang terhambat, kerusakan pada organ tubuh, gangguan hati, hingga kematian
Hari Thalassemia Sedunia 2018 diperingati setiap tanggal 8 Mei 2018. Tema peringatan hari Thalassemia Sedunia Tahun 2018 adalah Bersama untuk masa depan yang lebih baik. Tema ini menegaskan bahwa jika semua pihak mau berkontribusi untuk pencegahan dan pengendalian Thalassemia maka akan memberikan masa depan yang lebih baik bagi penyandang Thalassemia.
Penyakit Thalassemia belum bisa disembuhkan dan harus transfusi darah seumur hidup, tetapi dapat dicegah dengan mencegah pernikahan sesama pembawa sifat Thalassemia. Oleh karena itu deteksi dini sangat penting untuk mengetahui status seseorang apakah dia pembawa sifat atau tidak, karena pembawa sifat Thalassemia sama sekali tidak bergejala dan dapat beraktivitas selayaknya orang sehat. Idealnya sebelum memiliki keturunan yaitu dengan mengetahui riwayat keluarga dengan thalassemia dan memeriksakan darah untuk mengetahui adanya pembawa sifat thalassemia sedini mungkin. Sehingga pernikahan antara sesama pembawa sifat dapat dihindari. Hal ini harus dikampanyekan kepada masyarakat melalui berbagai media komunikasi dan edukasi (KIE).
Dalam rangkaian Hari Thalassemia Sedunia 2018, Kementrian Kesehatan telah menyelenggarakan Sosialisasi dan Skrining Thalassemia pada anak sekolah di pandeglang dan garut dengan total murid yang diskrining 240 orang dan akan melakukan sosialisasi Thalassemia untuk masyarakat awam serta promosi melalui media cetak dan elektronik. Diharapkan dengan peringatan Hari Thalassemia Sedunia 2018 dapat meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit Thalassemia.