Building Back Better : Toward a Disability – Inclusive, Accessible and Suistainable Post Covid-19 World

Published  Thursday,   3 December 2020      09:00 AM

 

Written by Admin

 

 

 

 

 

 

Disabilitas termasuk salah satu yang rentan terpapar covid-19, sebab ketidak-pahaman mereka mengenai bahaya coronavirus disease. Hari Disabilitas Sedunia diperingati guna meningkatkan kesadaran public, pemahaman dan penerimaan penyandang disabilitas serta merayakan pencapaian dan kontribusi mereka.

 

Diharapkan Keterlibatan orang-orang sebagai individu atau organisasi dalam menangani penyandang disabilitas baik structural, maupun secara perilaku.

 

Tema Hari Disabilitas Sedunia Tahun 2020 adalah “ Building Back Better : Toward a Disability – Inclusive, Accessible and Suistainable Post Covid-19 World” yang berarti Membangun kembali dengan lebih baik, menuju Dunia Pasca Covid-19 yang Inklusif, dapat diakses dan berkelanjutan.

 

Setiap tahun Perserikatan Bangsa-Bangsa mengumumkan tema untuk memperingati hari Internasional Penyandang Cacat. Tema tahunan memberikan focus menyeluruh tentang bagaimana masyarakat dapat memperjuangkan inklusivitas melalui penghapusan hambatan fisik, teknologi dan sikap bagi penyandang disabilitas.

 

Bagi Indonesia, peringatan Hari Internasional Penyandang Cacat adalah momentum baik supaya masyarakat lebih peka dan peduli dengan keberadaan penyandang disabilitas. Terutama yang ada di lingkungan masing-masing. Apalagi situasi pandemic saat ini.

 

Kesadaran masyarakat akan pemberian akses fasilitas dan sarana kepada para penyandang disabilitas sangatlah penting, dengan tujuan mereka dapat menerapkan protocol kesehatan saat pandemic.

 

Selain itu, bagi keluarga yang memiliki anak dengan disabilitas dimohon agar tidak menyembunyikan, keluarga seharusnya tidak malu dengan kondisi yang dialami anak. Kurangnya wawasan orang tua, anak dengan disabilitas tidak diberikan perlakuan yang memadai, dibiarkan dan tidak disekolahkan ke sekolah luar biasa. Bahkan pada beberapa kasus ada yang mengalami kekerasan didalam keluarganya sendiri.

 

Keluarga diharapkan tidak malu apalagi menyembunyikan anggota penyandang disabilitas, sebaliknya harus diberikan hak dasarnya yaitu pendidikan terutama kesehatan. Penyandang Disabilitas juga diharapkan dapat menerima kelas pelatihan dan ketrampilan vokasional sebagai bekal kemampuan diri. Dengan begitu mereka bisa mandiri, mandiri diri, social dan mandiri ekonomi.