Published Tuesday, 09 January 2018 02:27 PM
Written by Admin
Brebes Kawal Wong Meteng merupakan salah satu gerakan untuk mengurangi AKI dan AKB di Kabupaten Brebes. Mengingat Kabupaten Brebes masih tinggi untuk AKI dan AKB. Gerakan Brebes Kawal Wong Meteng ditandai dengan pembacaan Ikrar bersama antara Wakil Bupati, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Kader Posyandu, dan Dukun Bayi. Dalam Temu Kader Posyandu dan Dukun Bayi, Wakil Bupati, Bapak Narjo mengajak " Semua harus bergerak, mengawal wong meteng agar manene sehat bayi ne selamet ". Beliau menambahkan ibu yang mengandung sangat membutuhkan pertolongan semua pihak, untuk itu agar dapat diperhatikan dan dan diketahui keberadaannya, ditolong saat persalinannya. Semua harus terlibat mengawal wong meteng dari suami, keluarga, Bupati, Polisi, TNI dan seluruh warga masyarakat. Dalam kesempatan ini, Bapak Narjo pun memberikan bantuan transport kepada Kader Posyandu, dan Dukun Bayi, masing-masing memperoleh uang transport Rp 250.000,-.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, dr. Sri Gunadi P, M.Kes menjelaskan, terdapat sebanyak 8.160 kader posyandu, dan 1.298 dukun bayi yang tersebar di kabupaten Brebes. Keberadaan mereka diharapkan dapat mendukung dan membantu mengawal wong meteng, saat melakukan pemeriksaan kehamilan, maupun persiapan melahirkan, sehingga bukan tidak mungkin Kabupaten Brebes dapat menurunkan AKI dan AKB.
Kegiatan serupa digelar di Yayasan Bakti Setia Losari untuk Sembilan Puskesmas Wilayah BLUD Tanjung, sedangkan di Pendopo Brebes, Bupati Brebes hj. Idza Priyanti SE hadir dalam acara "Kawal Wong Meteng untuk wilayah BLUD Brebes". Diakui Bupati, AKI Kabupaten Brebes, masih tinggi karena ada 31 orang yang meninggal di tahun 2017. Beliau mengatakan perlu meningkatkan kesadaran masyarakat dan pihak-pihak terkait dalam upaya promotif dan preventif di tingkat hulu sedangkan di tingkat hilir perlu penanganan kuratif. Dengan demikian bisa memberikan perlindungan kepada ibu dan bayi untuk mendapatkan pelayanan persalinan yang aman, meningkatnya pelayanan kesehatan persalinan oleh tenaga medis utamanya di Posyandu dan mengurangi kematian Ibu.