Orientasi Komunikasi Antar Pribadi dalam Percepatan Pencegahan Stunting di Kabupaten Brebes

Published    Friday,     25 July 2020     09:00 AM

 

Written by Admin

 

 

 

 

 

 

Seksi Promosi Kesehatan, Pemberdayaan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan Dinkes Kabupaten Brebes mengadakan pertemuan Orientasi Komunikasi Antar Pribadi. Pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan petugas kesehatan masyarakat Puskesmas se Kabupaten Brebes ini di nara sumberi oleh Bapak Budi Kristianto, SKM, M.Kes dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

 

Beliau menjelaskan apa itu Komunikasi Perubahan Perilaku dan Komunikasi Antar Pribadi, terkait enam perilaku prioritas percepatan pencegahan stunting di Kabupaten Brebes. Terdapat tiga hal yang dapat mengintervensi perubahan perilaku seseorang yaitu Enforcement, Engineering, dan Education. Komunikasi Antar Pribadi merupakan komunikasi tatap muka, verbal maupun non verbal. Dapat berupa one to one person, one to many person, bahkan group to group. Komunikasi antar pribadi ini dapat terencana, dan spontanitas, baik dengan yang dikenal maupun tidak dikenal, dengan durasi komunikasi sebentar atau lama, dan bersifat informal dan formal, jelas Bapak Budi.

 

Model Komunikasi Antar Pribadi Perubahan Perilaku yaitu dengan belajar partisipatif ( semua bicara dan saling mendengarkan) yang mengarah pada tindakan atau aksi perubahan perilaku, dilakukan dengan suasana yang menyenangkan dan akrab, ditunjukkan dengan kesepakatan, komit, serta intensi aksi.

 

Setiap orang memiliki pagar yang harus diturunkan apabila tidak, maka pesan-pesan yang akan disampaikan akan mental. “Merebut” remote control orang, kehadiran fisik tidak berarti pikiran dan hatinya juga hadir. Sehingga diperlukan belajar efektif saat orang merasa nyaman ketimbang tegang. Dalm komunikasi antar pribadi bangunlah suasana yaitu dengan saling mengenal dan bergaul, menghadirkan pikiran dan hati orang, hal tersebut bisa dilakukan dengan melakukan permainan yang menyenangkan, berkomunikasi non verbal yang memotivasi, mendengarkan untuk menghargai, serta lain sebagainya.

 

Dengan pertemuan orientasi komunikasi antar pribadi ini diharapkan para petugas kesehatan di Puskesmas dalam berkomunikasi kepada masyarakat lebih terampil lagi, dan mengimpelentasikan pengetahuan orientasi komunikasi antar pribadi dalam menjelaskan konsep kesehatan sehingga masyarakat mudah menerima dan mengerti apa yang disampaikan oleh petugas kesehatan utamanya dalam menjelaskan enam perilaku prioritas percepatan pencegahan stunting yaitu Ibu hamil mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) setiap hari selama kehamilan, ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil minimal 4 kali selama masa kehamilan, ibu melakukan pemberian makanan pada bayi dan anak (PMBA) secara tepat, melakukan inisiasi menyusu dini (IMD), memberi asi eksklusif pada bayi 0 – 6 bulan, memberi makanan pendamping ASI dan makanan local, sambal terus memberi ASI hingga anak berusia 2 tahun. Ibu membawa balita secara rutin ke posyandu sebulan sekali untuk pemeriksaan tumbuh kembang. Ibu, anak dan seluruh anggota keluarga cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir. Ibu, anak dan seluruh anggota keluarga menggunakan jamban sehat.