Published Thursday, May 23th 2024 10:19 AM
Written by Admin
Stunting masih menjadi ancaman serius dalam mewujudkan sumber daya manusia berkualitas yang unggul dan tangguh baik secara fisik dan mental. Pemerintah Kabupaten Brebes menjadikan penanganan stunting sebagai prioritas utama agar sumber daya manusia berkualitas sebagai objek dan subjek Pembangunan dapat terwujud sebagai modal esensial bagi kemajuan bangsa.
Sebagaimana disampaikan PJ Bupati Brebes, Iwanuddin Iskandar, SM, M.Hum saat Launching Pencanangan Gerakan Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Minum Tablet Tambah Darah bagi Remaja Putri, di SMP Negeri 02 Brebes, pada selasa (21/5/2024). Bahwa Gerakan ini merupakan gebrakan baru Pemerintah dalam upaya mendukung penurunan angka stunting, yang dilakukan secara serentak, khususnya bagi anak – anak siswa atau pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).
“Saya minta kepada segenap jajaran SMP Negeri 2 Brebesdan juga sekolah lain yang ada di Kabupaten Brebes untuk dapat melaksanakan Gerakan Serentak Pengukuran LILA dan Minum Tablet Tambah Darah Bagi Remaja Putri ini dengan baik. Kolaborasikan program ini dengan program lain seperti Jumat Ceria atau Minum Tablet Tambah Darah Bagi Remaja Putri. Kampanye Aksi Bergizi dan sejenisnya, guna mengoptimalkan edukasi dan advokasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan penanganan stunting. Selain itu, saya minta sekolah terus berkoordinasi dengan puskesmas, dalam mengimplementasikan program-program Kesehatan remaja guna mewujudkan sekolah dan generasi sehat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, PJ Bupati menyampaikan keinginannya membangun sejak awal bagaimana para remaja-remaja putri sehat sejak dini, sehingga ketika sudah mulai menapaki langkah dewasa dan menikah akan memiliki keturunan yang sehat, punya gizi yang cukup dan kesehatan yang bagus dalam menunjang kehidupan anak-anak untuk pencegahan stunting.
"Saya kira akan menjadi gerakan serta motivasi kita bersama, saling bersinergi dan berkolaborasi dari berbagai pihak terkait, untuk kesehatan anak-anak remaja di Brebes khususnya pada tingkat pelajar SLTP,” Terangnya.
Lebih lanjut, pengukuran LILA serentak akan menjadi basis data Wanita Usia Subur (WUS) termasuk remaja putri yang mengalami kekurangan energi kronik (KEK), dimana data ini akan menjadi dasar penyusunan intervensi penanggulangan dan pencegahan stunting di Jawa Tengah khususnya Kabupaten Brebes. Selain pencanangan LILA kegiatan ini juga dikemas dengan Gerakan Minum Tablet Tambah Darah yang melibatkan remaja putri sebagai penerima manfaat.
Pemerintah berharap, kegiatan ini memotivasi sekolah – sekolah lain untuk ikut melaksanakan kegiatan ini secara rutin sebagai bentuk upaya peningkatan gizi remaja serta mencegah anemia pada remaja putri, yang muaranya mendukung pencegahan stunting secara nasional.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri S, SKM, M.Kes menjelaskan kegiatan ini inovasi baru dari Pemerintah Kabupaten Brebes untuk penanganan stunting melalui deteksi dini LILA pada lima sasaran, yaitu anak – anak remaja putri, calon pengantin kemudian ibu hamil, Ibu menyusui dan Wanita usia subur (WUS).
"Dengan inovasi baru ini sinergi antara TP PKK Kabupaten, Dinas PPKBPPPA, Dinkes, Diskominfo, Disdikpora, Baperlitbangda dan Bappeda secara bersama-sama, kita yakin bahwa angka stunting bisa terus kita turunkan dan cegah,” ungkapnya.
Bersamaan dengan launching Pengukuran LILA, ada pemberian minum tablet tambah darah yang akan di konsumsi rutin setiap minggu bagi para remaja putri.
Ineke berharap, melalui program ini dapat melihat kekurangan energi kronis (KEK) yang berlangsung menahun, karena dalam pencegahan stunting ukuran lingkar lengan dapat menentukan dampak kesehatan kedepan. Dimana, untuk ukuran lingkar lengan pada anak usia 10-14 tahun tidak boleh kurang dari 16 cm, sedangkan usia 15-17 tahun, 18,5 cm dan usia 18 tahun ke atas 23,5 cm.
"Dengan pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas) serentak ini kita sudah dapat memetakan remaja putri mana yang kira-kira memiliki resiko kekurangan energi kronis, sehingga dapat menjadi basis kita dalam mengintervensi dengan pemberian tablet tambah darah dan pemberian makanan tambahan yang memiliki protein hewani,” pungkas Ineke.
Sementara itu, ketua TP PKK Kabupaten Brebes, Dewi Iwanuddin Iskandar juga memberikan sosialisasi mengenai berbagai upaya pencegahan stunting, diataranya mengenai Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada remaja putri atau wanita, akibat mengalami kekurangan gizi berupa energi dan protein dalam jangka waktu lama/kronik.
“KEK dapat dicegah dengan berbagai cara, diantaranya melaksanakan deteksi risiko KEK dengan mengukur LiLA, memantau berat badan secara teratur, makan beragam dengan prinsip gizi seimbang, perbanyak konsumsi protein hewani untuk menunjang pertumbuhan remaja seperti ayam, ikan, daging, telur, dan susu, serta menerapkan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” paparnya.
Tambah Dewi, salah satu Upaya lain yang dilakukan untuk menekan angka stunting yaitu dengan Gerakan Serentak Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA). Dimana, sekolah menjadi salah satu tempat pelaksanaan pengukuran LILA serentak yang dilakukan oleh guru kepada siswi putri yang berusia 10 – 19 tahun.