Published Thursday, 29 March 2018 10:00 AM
Written by Admin
Tuberculosis (TBC) di Indonesia memiliki jumlah kasus yang diprediksikan mencapai lebih dari satu juta penderita. Namun baru sepertiganya yang berhasil ditemukan dan menjalani pengobatan. “Ada yang sudah ditemukan dan diobati namun belum dilaporkan. Namun bahkan masih ada kasus TBC yang belum ditemukan”, ujar Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, Sp.M(K).
Indonesia merupakan negara kedua dengan kasus TBC terbanyak di dunia. Peringatan Hari TBC Sedunia diperlukan untuk meningkatkan kepedulian seluruh lapisan masyarakat tentang perlunya mengenali gejala TBC, serta urgensi pengobatan sampai sembuh bagi setiap kasus TBC agar tidak berpotensi untuk menularkan penyakitnya pada orang-orang di sekitarnya.
Seseorang diduga TBC ditandai dengan gejala batuk yang terus menerus. Seringkali disertai berkurangnya nafsu makan sehingga berat bada menurun, kadang-kadang sesak nafas, dan berkeringat saat malam hari meski tidak sedang melakukan aktivitas.
Risiko penularan TBC cukup besar pada kelompok orang yang tinggal ditempat tinggal yang tidak memenuhi syarat kesehatan misalnya, lingkungan padat dan kumuh, tempat pendidikan dengan asrama, rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan. Potensi penularannya besar, langkah nyata untuk pencegahan, penemuan dan pengobatan TBC perlu diupayakan oleh para pengelola dan penanggung jawab agar menjangkau lingkungan seperti ini.
Kepada para pasien TB, diharapkan agar senantiasa tetap sabar dan semangat dalam menjalani proses pengobatan TBC yang panjang. Semangat pasien untuk patuh mengikuti anjuran pengobatan serta ditunjang oleh dukungan keluarga dan motivator sangat menentukan keberhasilan pengobatan.
Dengan semangat GERMAS serta pendekatan keluarga untuk Program Indonesia Sehat, mari bersama kita bekerja mengakhiri Tuberculosis di Negara Indonesia tercinta.
Source : Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia