DETEKSI DINI FAKTOR RESIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR

Published     Thursday,       16 May 2019    10:00 AM

 

Written by Admin

 

 

 

 

Perubahan gaya hidup dan prevalensi faktor risiko PTM cenderung meningkat di Indonesia, sehingga berdampak pada peningkatan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat PTM. Bapak Ismawan, selaku Kasie P3PTM Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes menjelaskan faktor resiko PTM antara lain kurang aktivitas fisik, diet yang tidak sehat dan tidak seimbang, merokok, konsumsi alcohol, obesitas, hyperglikemia, hipertensi, dan hiperkolesterol yang kesemuanya ini sebenarnya bisa dicegah. Oleh karena itu, Deteksi Dini Faktor Resiko PTM sangatlah penting, tambahnya. Upaya promotif dan preventif sangat dibutuhkan dalam pengendalian PTM.

Bapak Khambali, SKM, M.Kes lebih lanjut menjelaskan kepada 38 programmer PTM di Puskesmas se Kabupaten Brebes bahwa dibutuhkan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin dan periodic. Suatu strategi yang digunakan dalam suatu populasi untuk mendeteksi faktor resiko dan penyakit pada individu dengan atau tanpa tanda dan gejala merupakan skrining dan deteksi dini PTM. Ibu Rohmah menjelaskan Para programmer PTM di Puskesmas bekerjasama dengan Bidan atau Tenaga kesehatan lain dalam pelaksanaan Posbindu PTM. Pemberitahuan pelaksanaan Posbindu PTM pada masyarakat dengan melampirkan jadwal posyandu melalui RT/RW setempat, atau bisa juga melalui pengeras suara di masjid. Petugas kesehatan yang melaksanakan Posbindu PTM melakukan registrasi pemberian nomor kode/urut yang sama serta pencatatan ulang hasil pengisian KMS FR-PTM ke buku pencatatan. Melakukan wawancara atau tanya jawab terhadap pasien, pengukuran TB, BB, IMT, Lingkar perut, pengukuran tekanan darah, melakukan konseling, edukasi dan tindak lanjut setelah kegiatan posbindu.

Himbauan dari Bapak Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes kepada para programmer diharapkan dapat melaksanakan tugas skrining dan deteksi dini PTM di lingkungan kerja masing-masing. Untuk mengetahui dan menjaring serta menentukan apakah yang bersangkutan memiliki faktor risiko PTM atau sudah PTM. Buku register PTM diperlukan untuk mencatat hasil dari pemeriksaan tiap individu pada saat Posbindu PTM dilaksanakan.