Pertemuan Evaluasi Program PISP (Diare dan Tifoid)

Published      Friday,   June  29th   2024     09:48 AM

 

Written by Admin

 

 

 

 

 

Dinas Kesehatan Brebes melalui Seksi Surveilans dan Imunisasi mengadakan pertemuan Evaluasi Program PISP (Diare dan Tifoid). Kegiatan dilaksanakan di Aula kantor Dinkes Kab Brebes dengan hadir sejumlah 38 petugas surveilans Puskesmas se Kabupaten pada Rabu, 27 Juni 2024.

 

Ibu Ida Royani, SKM dan Agita Maris, SKM selaku programmer Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kab. Brebes menjelaskan Indikator Utama Program PISP tahun 2020 – 2024 Puskesmas sekaligus sebagai nara sumber pertemuan.

 

Agita Maris SKM menjelaskan beberapa puskesmas yang belum mengentry laporan bulanan data diare ke aplikasi SIHEPI yaitu Puskesmas Bentar, Bojongsari, Bumiayu, Kluwut, dan Sidamulya. Beberapa Puskesmas masih menggunakan format pelaporan yang lama yang berakibat tidak terbaca oleh SIHEPI. Untuk puskesmas Banjarharjo dan Wanasari agar merevisi kekurangan laporan. Pasien balita diare belum semua diberikan oralit dan zinc, merupakan salah satu masalah yang harus bisa ditangani, kata Agita. Penemuan penderita diare pada balita dan semua umur masih jauh dari target berdasarkan jumlah penduduk juga memerlukan perhatikan dari semua Petugas Surveilan di Puskesmas tambah Agita.

 

Dengan pertemuan evaluasi program PISP (Diare dan Tiforid) ini diharapkan kelengkapan dan ketepatan laporan bulanan diare serta tifoid di Puskesmas supaya ditingkatkan. Laporan bulanan diare paling lambat setiap tanggal 10 bulan berikutnya. Semua pasien balita diare supaya diberikan zinc dan oralit dengan capaian 100%. Perlu diperhatikan pada pemberian antibiotic dengan rasional sesuai diagnosa. Serta diperlukan koordinasi dengan bagian Kesga sesuai Bagan MTBS.

 

Petugas Kabupaten dan Puskesmas supaya berkoordinasi terkait ketersediaan zinc, obat, dan oralit dengan bagian farmasi. Cakupan penemuan penderita diare balita dan semua umur supaya ditingkatkan dan dilaporkan melalui aplikasi SIHEPI.

 

Lebih lanjut Ibu Ida Royani, SKM mengingatkan agar Puskesmas update format laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan serta semua pasien suspek tifoid yang datang ke Puskesmas agar dimasukan ke format laporan RR Tifoid.