Published Thursday, 2 February 2017 10:00
Written by Admin
Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes bersama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menyelenggarakan Sosialisasi Mobile
Skrining Day, tanggal 1 Februari 2017 bertempat di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, dihadiri oleh perwakilan 38
Puskemas se-Kabupaten Brebes. Acara yang digelar BPJS Kesehatan tersebut diadakan agar meningkatkan kesadaran
masyarakat akan kesehatan yang berguna untuk mendeteksi dini faktor resiko penyakit kronis seperti Diabetes Mellitus ,
Hipertensi, Ginjal Kronik dan Jantung Koroner.
Berikut langkah dalam pengaplikasian mobile skrining BPJS :
Unduh Aplikasi BPJS Kesehatan Mobile di Google Playstore → Registrasi Data diri → Verifikasi Akun Email → Setelah
terdaftar isi Username dan Password → Klik Tombol LOG IN → Peserta dapat memilih menu Skrining Riwayat Kesehatan
→ Peserta diminta mengisi 47 Pertanyaan terdiri atas kebiasaan dan aktivitas sehari-hari, penyakit yang pernah diidap,
riwayat penyakit dalam keluarga peserta dan pola makan peserta, apabila semua pertanyaan sudah dijawab → Hasil
Skrining Riwayat Kesehatan.
Jika Peserta memiliki risiko rendah ⇒ Disarankan untuk menjaga pola hidup dan melakukan latihan fisik rutin minimal 30 menit
setiap hari.
Namun, apabila hasil skrining peserta terdeteksi memiliki potensial sedang atau tinggi Diabetes Mellitus ⇒ Akan memperoleh
nomor legalisasi atau nomor skrining sekunder dan akan disarankan untuk mengunjungi fasilitas kesehatan tingkat pertama
(FKTP) tempatnya terdaftar untuk memperoleh tindak lanjut serta melakukan pengecekan gula darah puasa dan gula darah
post prandial.
Jika terdeteksi memiliki potensi sedang atau tinggi ketiga penyakit lain (Hipertensi , Ginjal Kronik, dan Jantung Coroner) ⇒
Peserta disarankan melakukan konsultasi ke FKTP tempatnya terdaftar untuk melakukan tindak lanjut atas hasil skrining
riwayat kesehatan.
Dengan diluncurkannya fitur skrining riwayat kesehatan pada aplikasi BPJS Kesehatan Mobile (Mobile Skrining) diharapkan peserta
JKN-KIS dapat lebih aware untuk melakukan pemerikasaan riwayat kesehatannya. Semakin dini peserta mengetahui risiko kesehatannya
semakin cepat upaya pengelolaan risiko itu dilakukan sehingga jumlah penyakit kronis dapat menurun. Efek jangka panjangnya adalah
menurunnya pembiayaan keempat penyakit kronis tersebut, sehingga program JKN-KIS dapat terus berjalan memberikan manfaat
kepada para peserta yang membutuhkan.